Mempunyai bisnis sendiri berarti Anda telah berada pada kuadran B, yang berarti Anda memiliki sebuah sistem dan mempekerjakan orang untuk membantu Anda dalam menjalankan sistem tersebut.
Sebelum itu, Anda juga harus mengetahui jenis bisnis yang akan Anda jalankan agar memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Jenis bisnis itu antara lain: (1) perusahaan tradisional jenis C dan (2) bisnis waralaba.
Pada perusahaan tradisional jenis C, Anda berusaha untuk membangun dan mengembangkan bisnis yang Anda rintis sendiri. Untuk mengembangkan jenis bisnis ini, Anda harus banyak bekerja keras. Untuk menjadi sukses dalam menjalankan bisnis ini, Anda harus mencari seorang pembimbing yang telah berpengalaman, bukan seorang penasehat.
Pada bisnis waralaba, Anda tidak perlu membuat sistem sendiri karena pemilik waralaba telah membuatkannya untuk Anda. Anda lebih perlu untuk fokus pada pengembangan karyawan. Apabila Anda berbisnis waralaba, jadilah sebagai seorang “E” yang menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan pemilik waralaba, jangan menjadi seorang “S” yang bisa bertindak semaunya.
Setelah Anda berada pada kuadran “B”, selanjutnya bersiaplah untuk mencapai kuadran “I” (investor). Untuk itu, Anda perlu mengetahui tingkatan investor dan ciri-cirinya.
Tingkat 0 yaitu orang yang tidak memiliki modal untuk diinvestasikan. Mereka membelanjakan semua penghasilannya sehingga tidak ada uang yang tersisa. Tingkat 1 yaitu peminjam. Mereka melakukan investasi dengan modal uang pinjaman.
Kemudian ada investor tingkat 2, yaitu penabung. Mereka hanya menyimpan sebagian kecil uangnya, tidak menginvestasikannya.
Tingkat investor ke-3 yaitu investor “pandai”. Mereka berasal dari kalangan berpendidikan, namun “buta” secara finansial. Jenis investor ini ada tiga, yaitu orang yang tak mau repot (orang yang tidak peduli dengan investasi), kaum sinis (orang yang terlalu berhati-hati dalam investasi) serta kaum “penjudi” (orang yang terlalu ceroboh dalam investasi).
Tingkat ke-4 adalah investor jangka panjang. Mereka memiliki gambaran jangka panjang tentang investasi yang mereka lakukan.
Sedangkan investor tingkat ke-5 yaitu investor canggih. Mereka memilihi nvestasi yang berisiko karena telah mempunyai dasar finansial yang kuat. Tingkat terakhir, yang keenam, yaitu “kapitalis”. Mereka menciptakan investasi untuk diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan bakat serta keuangan orang lain.