Buku

Semesta Pun Berthawaf

Astronomi untuk Memahami Al-Qur’an
By Thomas Djamaluddin
<
>
2 dari 7

Matahari tampak lebih besar apabila berada di kaki langit, dan matahari tampak lebih kecil ketika tengah hari dibandingkan dengan langit yang luas. Padahal, ukuran matahari tidak pernah berubah. 

Perubahan tatkala matahari tampak lebih besar, dikarenakan efek refraksi atmosfer yang menjadikan matahari tampak sedikit lonjong.

Pola pikir nisbi dari manusialah yang menyebabkan seolah-olah matahari tampak lebih besar di kaki langit.

Itu karena kecenderungan manusia yang membandingkan matahari dengan benda-benda lain seperti bangunan dan pepohonaan yang seakan tampak lebih kecil di kejauhan.

Pola pikir nisbi tersebut yang menyebabkan manusia merasa lebih besar, kuat, pandai dan lebih terhormat ketika membandingkan dirinya dengan yang lebih kecil, lemah, bodoh dan terhina.

Di dalam Al Quran Surah Al-Syams (91): 1-10, apabila kita renungkan, Allah SWT menyebutkan fenomena-fenomena astronomis yang diakhiri dengan fenomena kejiwaan.

Perenungan ini seyogyanya membimbing kita ke arah penyucian jiwa dan menyadari kenisbian manusia.

Ketakaburan akan membawa manusia kepada jiwa-jiwa yang kotor dan dapat berimplikasi kepada sikap otoriter, diskriminatif dan cenderung menindas antar sesama umat manusia.

 

“Jadilah Muslim seperti matahari, yang bersinar karena kualitas pribadinya, mampu menerangi dan  menghangatkan sekitarnya, memberi manfaat bagi masyarakat.”

 

Imam Ghazali

<
>
2 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Hasanuddin Ali dan Lilik Purwandi
Pahami Karakternya, Rebut Simpatinya
Video
Salman Khan
Sebuah Pelajaran dari Khan Academy
Buku
Bambang Susantono
#RevoluTrans
Buku
Brad Stone
Jeff Bezos dan Era Amazon
Buku
Taka Liwungang
Panduan Menciptakan Sebuah Konten yang Memorable
Video
Adam Alter
Mengapa Teknologi Digital Membuat Kita Kurang Bahagia