Bolehkahseseorang mencari harta yang melimpah? Jabatan dan karier yang tinggi? Tentu saja boleh selama itu dapat menjadi bekal untuk kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan setelah kematian.
Hidup pada hakikatnya adalah mengumpulkan bekal menuju kehidupan yang abadi. Apabila Anda hanya melakukan sesuatu yang bersifat keduniaan, tentunya Anda hanya sampai pada setengah perjalanan, dan bisa jadi Anda akan kehilangan bekal untuk perjalanan berikutnya.
Anda akan menjadi orang yang merugi jika hanya mengejar duniawi saja, yang tidak dapat dijadikan bekal untuk kehidupan akhirat nanti.
Perlu sebuah tujuan dalam menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Anda dapat menentukan visi hidup dengan memastikan apa yang Anda lakukan nanti sebagai bekal untuk kehidupan yang abadi.
Anda dapat menentukan visi akhirat. Salah satu contohnya adalah Anda membayangkan setiap hari agar suatu hari nanti dapat memeluk Nabi Muhammad di tempat terhormat.
Anda juga dapat menentukan visi dunia untuk sampai pada keinginan Anda di visi akhirat. Anda di dunia banyak melakukan kebaikan dan membangun peradaban dengan nilai-nilai yang bisa Anda kembangkan, misalnya banyak berbagi inspirasi bagi orang lain.
Sekarang Anda dapat mencoba untuk menyusun visi Anda. Menentukan visi bukan hanya sekedar ditulis dan ditempel di dinding kamar Anda, atau karena ikut seminar maupun training.
Dalam penyusunan visi diperlukan kesadaran diri, dan tentunya dibuat dengan kerangka yang benar. Setiap kali Anda membaca visi Anda, Anda akan selalu tergetar untuk berjuang memantaskan diri menuju visi tersebut.
Anda dapat mendeklarasikan visi Anda kepada orang lain di sekitar Anda, dengan harapan Anda akan diingatkan kembali ketika Anda lupa atau lalai dengan visi Anda. Selain itu, jangan lupa mendeklarasikan visi Anda dalam bentuk do’a. Berdo’lah, minta kepada-Nya.