Dalam sejarah umat manusia, nenek moyang mengubah perilaku dari yang semula berburu kemudian beralih bercocok tanam, dari pertanian konvensional beralih ke pertanian modern dengan menggunakan mesin-mesin.

Fenomena diatas menandakan bahwa, untuk mendapatkan makanan yang jauh lebih banyak dan menguntungkan, nenek moyang melakukanlebih sedikit perjuangannya dalam menghadapi resiko atau bahaya.

Kini, kemajuan peradaban berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Segala sesuatu menjadi lebih beragam dan semakin mudah dari masa sebelumnya.

Misalnya, untuk menikmati musik terbaru, Anda hanya perlu mendengarkan melalui gadget tanpa perlu lagi membeli kaset atau piringan lagu seperti masa sebelumnya. Untuk makan, Anda hanya perlu menggunakan jasa aplikasi untuk memesannya, dan lain sebagainya.

Kemudahan-kemudahan tersebut yang mendorong manusia berada pada jalur cepat. Dimana jalur ini lebih banyak tantangan, lebih banyak uang, dan mereka melakukan lebih banyak hasil dengan lebih banyak pekerjaan.

Namun, apa terjadi jika melakukan lebih banyak dengan lebih banyak? Yang terjadi adalah intensitas stres dan kecemasan semakin meningkat.

Jalur cepat hanya akan membuat seseorang kehilangan waktu istirahat, kehilangan waktu bermain, dan mungkin juga kehilangan masa-masa indah bersama keluarga, sahabat dan orang-orang yang Anda cintai.

Sudah saatnya Anda menggunakan prinsip lebih banyak dengan lebih sedikit. Prinsip ini memungkinkan untuk meningkatkan apa pun dalam kehidupan dengan hasil yang jauh lebih baik, dengan upaya yang lebih sedikit.

Dengan mengurangi upayanamun tetap menginginkan hasil yang lebih baik, maka Anda akan memaksa diri untuk berpikir keras dan melakukan sesuatu yang berbeda. Inilah sebenarnya akar dari semua kemajuan.