Dalam merancang rencana hidup, mulailah dengan pertanyaan pada diri Anda sendiri, “Bagaimana saya ingin dikenang saat saya pergi?”, “Apa yang saya ingin dengar dari orang-orang terdekat tentang saya?”.
Jangan lewatkan langkah tersebut. Karena dengan hal itu, Anda akan membantu diri Anda untuk lebih rendah hati dan sadar diri.
Bersiaplah untuk warisan yang ingin Anda persembahkan. Warisan Anda terdiri dari spiritual, intelektual, hubungan dengan orang lain, pendidikan, dan hubungan sosial yang Anda jalani.
Warisan adalah keyakinan yang Anda pegang, nilai yang Anda jalani, cinta yang Anda ungkapkan, dan pelayanan yang Anda berikan kepada orang lain. Warisan itu adalah cap berbentuk diri Anda yang Anda tinggalkan saat Anda pergi.
Hal ini membantu Anda untuk menciptakan ‘momen yang sempurna’ sebanyak-banyaknya. Yang secara sengaja menyingkirkan hal-hal yang dapat mengganggu atau mengalihkan.
Sekalipun usia hidup Anda singkat, tapi Anda berhasil membuat pengaruh jangka panjang pada orang-orang sekitarnya dan menjadi pribadi yang bermanfaat saat sisa hidup Anda terbatas.
Orang-orang yang memimpin dengan sukacita dan sepenuh hati adalah orang-orang yang memiliki kejelasan tentang prioritas mereka. Mereka tahu hal-hal terbaik apa yang mereka telah lakukan dan mengisi hari-hari mereka dengan lebih banyak aktivitas tersebut.
Maka tentukan prioritas hidup Anda dari sekarang. Urutkan skala prioritas tersebut dan utamakan prioritas yang tertinggi.
Setelah itu susunlah rencana hidup Anda. Tetapkan apa tujuan Anda pada setiap pos prioritas yang sudah Anda siapkan.
Sertakan kutipan inspiratif yang sesuai dengan tujuan Anda. Boleh berupa ayat suci, peribahasa, pepatah terkenal, atau setiap gagasan yang Anda anggap menarik.
Berikan komitmen khusus untuk melakukan tindakan tertentu agar beralih dari realitas Anda saat ini ke masa depan yang Anda bayangkan.
“Orang-orang yang memimpin dengan sukacita dan sepenuh hati adalah orang-orang yang memiliki kejelasan tentang prioritas mereka.”
Michael Hyatt & Daniel Harkavy