Helen menilik penelitian psikologi dan neurosains selama beberapa dekade dan menemukan bahwa ada hal-hal tertentu yang terjadi ketika orang jatuh cinta.
Orang yang sedang jatuh cinta tahu benar apa saja yang ia benci dari orang yang ia cintai, tetapi ia kemudian akan mengabaikan itu. “Cinta itu buta,” seperti itulah kata seorang penyair ternama Geoffrey Chaucer.
Helen memberi contoh puisi abad ke-8 dari Tiongkok yang menggambarkan kegilaan orang ketika jatuh cinta. Puisi itu tentang laki-laki yang tergila-gila dengan tikar bambu hanya karena melihat perempuan yang ia cintai pernah menggelar tikar bambu.
Helen berkata bahwa dalam dunia nyata, hal itu dapat disebabkan oleh kenaikan aktivitas otak si lelaki dalam melepas senyawa bernama dopamin. Dan itu dapat terjadi pada siapa saja.
Menurut Helen, di dalam otak manusia terdapat 3 sistem dorongan dasar yang berkaitan dengan reproduksi: seksual (lust), cinta romantic (romantic love) dan keinginan untuk bersama dalam jangka anjang (attachment).
Sistem itu kini terpengaruh oleh perubahan sosial yang terjadi dalam ratusan tahun atau lebih, terutama terkait relasi sosial antara perempuan dan laki-laki.
Bagian otak perempuan terkoneksi lebih baik, mampu mengumpulkan lebih banyak data ketika berpikir, mampu memunculkan pola yang lebih kompleks serta bisa melihat lebih banyak pilihan. Secara singkat, perempuan kebanyakan merupakan pemikir kontekstual dan holistik.
Sedangkan laki-laki rata-rata cenderung fokus terhadap apa yang sedang mereka lakukan dan berpikir langkah-demi-langkah. Kedua gender ini sama-sama hebat dalam berpikir, sesuai cara masing-masing.
Terkait dengan tiga sistem yang telah dibahas sebelumnya, komplikasi dalam otak kadang bisa terjadi. Tiga sistem dasar tadi tidak selalu bekerja selaras.
Seseorang bisa merasakan ketergantungan jangka panjang pada seseorang (attachment) sekaligus merasakan cinta yang romantis (romantic love) terhadap orang yang lain lagi. Singkatnya, seseorang mungkin saja menyukai lebih dari satu orang dalam waktu bersamaan.
Cinta dan kebahagiaan adalah sesuatu yang perlu diusahakan. Salah satu upaya yang banyak dilakukan masyarakat Barat terkait hal itu adalah dengan mengonsumsi obat anti-depresan. Lebih dari 100 juta resep anti-depresan ditulis di Amerika Serikat setiap tahunnya. Bahkan, kini banyak warga Amerika Serikat menggunakan anti-depresan dalam jangka panjang.
Padahal, anti-depresan meningkatkan serotonin sehingga menekan sirkuit dopamin, senyawa yang menstimulus dorongan untuk mencintai. Artinya, pemakaian obat tersebut dapat merusak tiga sistem dorongan yang disebutkan di atas, menyebabkan manusia kehilangan kemampuan mencintai secara alami.
Dunia tanpa cinta adalah tempat yang mematikan.
Helen Fisher