Video

Kamu Pemberi atau Penerima?

Dan Manakah yang Lebih Dibutuhkan Organisasi?
By Adam Grant
<
>
2 dari 3

Adam Grant mengamati bahwa terdapat dua jenis orang di organisasi, yaitu ‘Pemberi’ dan ‘Penerima’. Penerima adalah mereka yang kerap bertanya ‘apa yang dapat kau lakukan untukku’, sedangkan Pemberi kebalikannya. 

Adam melakukan survei terhadap 30 ribu orang dari berbagai industri di berbagai negara dan menyimpulkan bahwa kebanyakan orang adalah ‘Penyeimbang’, mereka yang berada di tengah-tengah. 

Berdasarkan hasil studi Adam, Pemberi berada di ranah pekerja terburuk karena mereka sering kehabisan energi dan waktu untuk membantu orang lain sehingga menjadi kewalahan ketika mengerjakan tugas pribadi. Pemberi adalah orang yang mengorbankan diri sendiri tetapi membuat organisasi lebih baik. 

Menariknya, berdasarkan riset yang Adam lakukan, ranah pekerja terbaik lagi-lagi jatuh kepada Pemberi. Jadi, selain berada pada ranah terburuk, mereka juga berada di posisi terbaik. 

Lalu, bagaimana cara Pemberi agar bisa menunjukkan prestasi yang tinggi? Ternyata, mereka perlu didukung dengan lingkungan kerja yang tepat.

Adam belajar dari pebisnis bernama Adam Rifkin yang gemar membantu orang lain. Rifkin mengungkapkan bahwa hubungan dengan seorang Pemberi dapat bermanfaat, sesederhana dua orang dapat memperoleh keuntungan dari saling membantu satu sama lain. Pemberian tersebut bisa dalam bentuk apapun, bahkan sekedar berbagi pengetahuan atau saran.

Organisasi dengan ‘budaya mencari bantuan’ merupakan lingkungan kerja yang tepat bagi Pemberi. 

Adam melakukan studi ke sebuah rumah sakit. Pada beberapa lantai di mana satu perawat dialokasikan untuk membantu perawat lain, maka budaya meminta bantuan itu terjaga. Jika peran tersebut sengaja disediakan, maka para perawat lain akan berpikir bahwa meminta bantuan bukanlah hal yang memalukan.

Sekitar 75-90% Pemberi di organisasi akan bisa memunculkan karakternya jika berhadapan dengan sebuah permintaan. 

Sayangnya, banyak orang tidak berani meminta karena tidak ingin terlihat tidak kompeten atau enggan menyusahkan orang lain. Padahal, jika tidak ada orang-orang yang meminta bantuan, kebanyakan Pemberi  tidak akan tahu bagaimana cara berkontribusi.

Adam beranggapan bahwa karakter yang penting untuk dimiliki organisasi adalah Pemberi dan Penyeimbang. Pemberi menyadari bahwa Penerima sengaja meminta tolong untuk meraih kesuksesan pribadi. 

Pemberi baru akan bermurah hati kepada orang yang benar-benar membutuhkan bantuan. Itulah Penyeimbang, orang-orang yang dapat menyesuaikan diri terhadap norma yang berlaku sekaligus berperan membantu Pemberi. 

Untuk itu, penting bagi organisasi untuk menyaring Penerima sejak rekrutmen. Tanyakan respon peserta wawancara terhadap permintaan bantuan; mudah menerima atau tidak. 

Minta pula mereka untuk menyebutkan daftar orang yang pernah mereka bantu. Pemberi akan menyebut nama orang yang secara posisi berada di bawahnya, sedangkan Penerima sebaliknya. 

Kompetisi bukanlah semata-mata untuk menang sendiri, melainkan untuk saling berkontribusi. Dalam lingkungan budaya Pemberi, hal itu bisa saja menjadi realita.  

Kamu tidak perlu menjadi Bunda Teresa atau Gandhi untuk menjadi Pemberi. Kamu hanya perlu menemukan cara-cara kecil untuk menjadi bernilai di kehidupan orang lain.

Adam Rifkin

<
>
2 dari 3
Baca di Pimtar App Lihat video
Buku
Agung Laksamana
17 Pengkuan Professional PR & Kunci Sukses Membangun Karier pada Era Disrupsi
Buku
Gatot S.Dewa Broto
Tantangan Public Relations di Era Keterbukaan Informasi
Buku
Chip Heath & Dan Heath
Bagaimana Melakukan Perubahan Saat Itu Sulit Dilakukan
Buku
Aji Sukma
Public Speaking Kekinian untuk Anak Zaman Sekarang
Buku
Guy Kawasaki & Peg Fitzpatrick
Tips, Trik, dan Insight Terbaik untuk Optimalkan Media Sosialmu
Buku
Chip Espinoza and Joel Schwarzbart
Mengoptimalkan Interaksi Multigenerasi dan Menjadi Pemimpin Hebat