Video

Jenius Jalanan

Ingin Lebih Kreatif? Berjalanlah!
By Marily Oppezzo
<
>
2 dari 3

Proses kreatif, sejak kemunculan ide hingga rilis produk terakhir, merupakan suatu proses yang panjang. Proses paling awal yaitu brainstorming ide-ide kreatif merupakan salah satu tahap yang paling krusial.

Berdasarkan pandangan kebanyakan orang, ide kreatif adalah appropriate novelty – suatu hal baru yang dianggap sesuai (tepat).

Tentu saja orang paham bahwa ide kreatif merupakan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada. Sederhananya; hal baru.

Batasan lain yang menentukan apakah sesuatu disebut kreatif atau tidak adalah kesesuaiannya. Agar sesuai dengan kebutuhan, maka suatu ide kreatif harus realistis.

Opezzo melakukan sebuah eksperimen dengan meminta partisipan menyebutkan apa saja fungsi lain dari sebuah kunci selain untuk mengunci. Salah satu ide yang muncul adalah menggunakan kunci sebagai bola mata ketiga untuk seekor jerapah.

Dilihat dari sisi kebaruan, tentu saja itu hal yang baru. Namun, apakah itu tepat? Tentu tidak.

Eksperimen kedua melibatkan tiga grup dengan partisipan yang sama.

Grup pertama menjawab sembari duduk. Grup kedua duduk terlebih dulu, baru berjalan di treadmill. Sedangkan grup ketiga berjalan di treadmill terlebih dulu, baru duduk.

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa grup pertama menjawab kurang lebih sama dengan eksperimen pertama, tetapi grup kedua dan ketiga menjawab hampir dua kali lipat lebih banyak.

Eksperimen yang dilakukan Oppezzo memberi kesimpulan bahwa bergerak dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berjalan kaki terlebih dahulu sebelum memulai rapat atau melakukan brainstorming.

Lima Tips Praktis

Oppezzo turut memberi tips yang terdiri atas lima tahapan untuk memanfaatkan jalan kaki demi meningkatkan kreativitas.

Tahap pertama, tentu harus ada topik yang perlu digali. Pilihlah topik yang Anda inginkan atau sedang Anda butuhkan untuk brainstorming.

Tahap kedua, berjalanlah dengan kecepatan yang nyaman menurut Anda. Sebaiknya Anda tidak berlari karena alih-alih memikirkan ide, fokus Anda justru akan beralih kepada aktivitas lari itu sendiri.

Tahap ketiga adalah jangan sampai terpaku pada ide yang pertama kali muncul. Teruslah berpikir untuk memunculkan ide-ide baru lainnya.

Tahap keempat adalah ucapkan ide-ide Anda, lalu rekam. Biasanya seseorang akan menuliskan ide di atas kertas.

Sebenarnya, menulis adalah suatu proses menyaring ide karena sebelum menulis, kemungkinan besar Anda akan mempertimbangkan apakah ide tersebut layak ditulis atau tidak. Maka, ucapkan saja ide tersebut lalu rekam di ponsel Anda. Pilihan mengenai ide mana yang akan Anda pilih bisa dipertimbangkan lagi kemudian.

Tahap terakhir dari metode ini adalah jangan memaksakan diri untuk terus berjalan kaki jika pikiran Anda ternyata sedang buntu. Jika Anda sudah berjalan lama tetapi ide-ide tidak bermunculan juga, berhentilah dan lakukan lagi lain waktu.  

 

“Ide disebut kreatif itu karena sesuai dan merupakan suatu hal yang baru.”

Marily Oppezzo

<
>
2 dari 3
Baca di Pimtar App Lihat video
Buku
Laura Vanderkam
Sebelum Sarapan, Saat Weekend, dan di Tempat Kerja
Buku
Ken Blanchard & Claire Diaz-Ortiz
How to Find and Work Witha Mentor–and Why You’ll Benefit from Being One
Video
Lidya Machova
Rahasia para polyglot dalam menguasai beberapa bahasa asing dalam waktu singkat
Buku
Jamal Ma’ruf Asmani
Konsep, Manajemen, & Quality Control
Buku
Henry Manampiring
Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini
Buku
Nugraha YB
Makalah Seminar, Presentasi, Proposal Skripsi, Tesis, dan Disertasi