Kebanyakan seseorang akan berfikir bahwa meningkatkan suatu fungsi dan kapasitas adalah suatu metode untuk menciptakan inovasi baru. Namun metode ini membantah metode tersebut.
Teknik ini bukannya menambah fitur atau kapasitas melainkan malah menguranginya. Seringkali produk dari teknik ini dianggap sebagai kemunduran karena menghilangkan beberapa fungsi yang esensial.
Cara menggunakan teknik ini adalah dengan membuat list setiap komponen dari suatu produk. Kemudian menghilangkan beberapa bagian yang bersifat esensial. Esensial adalah bagian penting, namun jika itu dihilangkan tidak akan menghilangkan fungsi utama dari suatu produk.
Jika Anda membandingkan dengan prinsip utama pada inside the box yaitu konsep dunia tertutup, maka teknik pengurangan akan membuat Anda fokus pada setiap unsur dari produk yang akan Anda inovasikan. Teknik ini sangat mengandalkan fokus pada setiap komponen dari suatu produk.
Teknik pengurangan telah berhasil digunakan oleh berbagai perusahaan besar di dunia. Salah satu inovasi yang paling terkenal menggunakan teknik ini adalah Sony Walkman.
Sony berani mengurangi salah satu fitur yang paling esensial dari sebuah music player yaitu speaker. Namun, dari pengurangan tersebut Sony berhasil membuat sebuah produk yang ternyata mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu, fleksibilitas mendengar musik.
Contoh lain perusahaan yang sukses menggunakan teknik ini adalah IKEA. IKEA berani membuat langkah ‘kemunduran’ dimana produsen lain berfikir membuat produk yang instan, tetapi IKEA malah membuat produk-produk furnitur yang harus dirakit terlebih dahulu, dan mereka sukses dengan langkah ‘kemunduran’ ini.
Demikian juga dengan Motorola yang menciptakan handphone dengan fungsi yang hanya bisa menerima panggilan saja. Konsep ‘gila’ Motorola ini ternyata berhasil menjawab masalah para orang tua yang ingin selalu terhubung dengan anak mereka, namun secara bersamaan juga ingin membatasi penggunaan handphone.
Perlu Anda catat bahwa teknik pengurangan tidak berfokus menghilangkan komponen yang bermasalah, melainkan pada komponen yang esensial saja. Jika berfokus pada komponen yang bermasalah, teknik ini tidak akan berhasil sebagai metode inovasi melainkan hanya sabagai problem solver saja.
“Buat semuanya sesederhana mungkin, tapi jangan terlalu sederhana.”
Albert Einstein