Otak manusia terdiri otak rasional dan otak emosional. Otak rasional adalah tempat manusia berpikir, sedangkan otak emosional adalah tempat manusia mengolah kecemasan, amarah, dan emosi lainnya sebagai respon cepat terhadap lingkungan sekitar.
Kedua otak ini saling terhubung, dan seringkali otak emosional dapat memengaruhi otak rasional. Hubungan antara kedua jenis otak inilah yang menjelaskan mengapa emosi positif penting untuk membuat keputusan yang bijaksana ataupun untuk berpikir dengan jernih.
Masalah emosional dalam manusia dikelola oleh amigdala di dalam otak. Amigdala dapat memicu reaksi emosional dengan lebih cepat daripada neokorteks yang berperan dalam merencanakan tindakan yang tepat.
Respons emosional yang lebih cepat inilah yang terkadang membuat otak emosional dapat membajak otak rasional Anda. Maka seringkali seseorang melakukan tindakan yang irasional ketika ia tidak mampu mengendalikan emosinya.
Dengan melihat cara kerja otak tersebut, maka dapat dipahami bahwa keberhasilan dalam hidup tidak hanya bergantung pada kecerdasan intelektual, tapi juga bergantung pada kecerdasan emosional.
Namun perlu diingat bahwa kecerdasan emosi bukanlah soal menghapus perasaan dan menggantikannya dengan akal. Kecerdasan emosi adalah menemukan keseimbangan cerdas antara akal dan perasaan.
“Bayangkan kembali kali terakhir Anda ‘marah’, memaki-maki seseorang sampai ke tahap yang belakangan, setelah sedikit direnungkan dan ditinjau kembali, tampaknya tidak perlu”
Daniel Goleman