Jepang mudah memasuki Indonesia dan berhasil mengusir Belanda, karena rakyat Indonesia menganggap Jepang sebagai “pembebas”.
Masa awal pendudukan Jepang di Indonesia dilakukan dengan cara memulihkan keamanan, mengatur kegiatan ekonomi, dan “Nipponisasi”.
Tonarigumi digunakan oleh pemerintahan Jepang untuk menguras kekayaan alam dan sumber ekonomi rakyat Indonesia.
Pergantian kepemimpinan di Bogor Shu pada masa akhir pendudukan Jepang dilakukan karena mereka berada dalam kondisi terdesak di medan perang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pelucutan senjata terhadap Jepang di Bogor Shu relatif berjalan lancar, karena tidak terjadi perlawanan fisik.